oleh

Deretan Pesepak Bola Top Kelas Dunia yang Bisa Bermain di Indonesia

Keberhasilan Persib Bandung menggaet mantan bintang Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan, Michael Essien, menunjukkan tidak ada yang mustahil dalam bursa transfer sepak bola profesional. Klub-klub Indonesia bisa mendatangkan bintang top dunia seperti halnya Essien.

Persib yang membiayai kedatangan Essien ke Indonesia dan sebelum ke Bandung menginap di hotel mewah di Jakarta.

Agen membanderol nilai kontrak Essien Rp 11 miliar. Namun, Persib berhasil menegosiasi hingga angkanya berada di kisaran Rp 8,5 sampai 10 miliar. Pemain asal Ghana tersebut dikontrak selama setahun plus opsi perpanjangan.

Nominal kontrak Essien, yang berstatus bintang top dunia, memang lebih tinggi dibandingkan rataan banderol kontrak pemain asing yang beredar di Indonesia. Rata-rata legiun asing di Indonesia dihargai 1 hingga 4 miliar rupiah.

Persib menggaet Essien dengan bantuan pihak ketiga. Mereka mendapat injeksi dana dari sponsor untuk menutupi sebagian besar kontrak sang pemain.

Mekanisme itu bisa dilakukan klub-klub Indonesia lainnya. Beberapa klub di Tanah Air memiliki sponsor kakap seperti halnya Tim Maung Bandung, yang selama ini menjadi perlambang klub kaya raya di Indonesia.

Melihat kemampuan finansial rata-rata klub Indonesia, bintang-bintang dunia yang bisa digaet mereka tentu bukanlah sedang berada di level top. Sama seperti Michael Essien, pemain-pemain top berharga beli rendah, sudah memasuki periode senja kala kariernya.

Menurut data situs Transfermarkt banyak pemain dengan nama besar saat ini berstatus bebas kontrak. Mereka tidak terikat kontrak di salah satu klub pun. Reputasi mereka tidak kalah dibanding Michael Essien. Siapa-siapa saja mereka, dan berapa harga pasaran kontrak mereka?

1. Didier Drogba

Sama seperti halnya Michael Essien, figur Didier Drogba jadi salah satu barisan pemain di era kejayaan Chelsea di tangan Jose Mourinho. Pemain  asal Pantai Gading yang bisa eksis di jajaran penyerang elite Premier League.

Pemain kelahiran 11 Maret 1978 itu memenangi gelar Liga Inggris bersama Chelsea pada musim 2004-2005, 2005–2006, 2009–2010, 2014–2015. Ia juga mengangkat trofi UEFA Champions League 2011–2012 bersama The Blues.

Faktor usia membuat Drogba harus menepi dari inggar-binggar kompetisi Eropa. Selepas kontraknya berakhir di Chelsea pada musim 2015-2016, sang pemain mencoba peruntungan di kompetisi elite Amerika Serikat (MLS), Montreal Impact.

Kontrak pemain yang sempat bermain di klub Turki, Galatasaray, di Montreal berakhir Januari 2017. Didier Drogba hingga saat ini belum mengumumkan pensiun sebagai pesepak bola. Ia masih membuka opsi bermain lagi.

Menurut estimasi Transfermarkt kisaran kontrak Didier Drogba sekitar 1 juta euro atau sekitar Rp 16 miliar. Harga tersebut sebanding dengan rekor mencetak gol striker berambut gondrong. Di berbagai klub total ia sudah mencetak 279 gol.

2. Lassana Diarra

Gelandang bertahan asal Prancis, Lassana Diarra, menarik perhatian publik ketika Jose Mourinho mendatangkannya ke Real Madrid dari Portsmouth FC pada bursa transfer tengah musim 2009.

Ia didatangkan untuk memperkuat sisi pertahanan Real Madrid. Sayang di klub tersebut pemain kelahiran 10 Maret 1985 kesulitan menembus posisi inti. Ia lebih sering jadi pemain cadangan. Kalah bersinar dibanding gelandang asal Afrika semacam Geremi Njitap, yang sukses di era El Galaticos Real Madrid.

Selepas dari La Liga Spanyol, Diarra, mencoba peruntungan di Liga Rusia. Ia sempat berkiprah di Anzhi dan Lokomotiv Moscow sebelum akhirnya digaet secara free transfer oleh klub elite Prancis, Marseille pada bulan Juli 2015.

Di awal musim 2017 Marseille tak memperpanjang kontrak gelandang yang tercatat 34 kali membela Timnas Prancis itu. Ia sempat dirumorkan bakal bereuni bersama Jose Mourinho di Manchester United.

Namun, pada kenyataannya sang pemain masih juga kesulitan mendapatkan klub hingga saat ini. Harga pasaran Lassana Diarra di Transfermarkt menembus angka 5 juta euro. Harga yang cukup mahal buat klub-klub Indonesia.

3. Dimitar Berbatov

Setelah Hristo Stoichkov, nama  Dimitar Berbatov paling populer di Bulgaria. Popularitas pemain kelahiran 30 Januari 1981 melesat setelah bergabung dengan Manchester United dari Tottenham Hotspur.

Berbatov bermain di The Red Devils interval 2008–2012. Di klub pengoleksi gelar terbanyak Liga Inggris itu total ia mencetak 56 gol. Di Timnas Bulgaria rekor golnya juga mengesankan. ia mencetak 48 gol dari 78 penampilan.

Gerah seringkali dicadangkan Sir Alex Ferguson, Berbatov pindah ke Fulham pada musim 2012-2013. Ia kemudian mencoba peruntungan ke Liga 1 dengan memperkuat AS Monaco selama semusim periode 2014–2015.

Mencetak 13 gol di Monaco, secara mengejutkan Berbatov memilih mudik ke negaranya dan mengikat kontrak dengan PAOK Saloniki. Di awal musim 2017-2018, secara resmi striker yang kuat dalam duel-duel bola udara itu berstatus bebas transfer.

Di usia 36 tahun, permainan Berbatov tidak lagi dasyat seperti saat ia muda. Namun, rasanya ia tetap bakal menonjol jika bermain di Indonesia. Jago dalam duel udara dan penempatan posisi gaya mainnya bisa dibilang mirip Cristian Gonzales, yang di usia 40 tetap bisa eksis.

Untuk bisa memboyong Dimitar Berbatov, klub-klub Indonesia kudu menyiapkan kocek kisaran 13 hingga 15 miliar rupiah.

4. Robbie Keane

Sosok Robbie Keane sedikit dari pemain Britania Raya yang sukses berkelana ke ke sejumlah negara. Selain di Liga Inggris, striker gaek asal Irlandia tersebut sempat melanglang buana ke Italia dan Amerika Serikat.

Di usia belia, Keane sudah mencicipi kerasnya Serie A bersama Internazionale Milan. Seperti kebanyakan pemain gaek kelas dunia lainnya di pengujung kariernya ia mencoba peruntungan di kompetisi elite Negeri Paman Sam.

Pemain kelahiran 8 Juli 1980 bermain di klub LA Galaxy. Ia sempat singgah ke Indonesia bersama klubnya untuk melakoni pertandingan persahabatan kontra Indonesia All Stars pada tahun 2012.

Pada bulan November 2016 Keane memutuskan menyudahi kontrak dengan LA Galaxy, klub yang juga pernah diperkuat bintang Inggris, David Beckham. Ia meninggalkan klub tersebut dengan reputasi apik.

Keane mencetak 104 gol dari 165 penampilan. Semenjak berpisah dari LA Galaxy, Robbie Keane kesulitan mendapat klub baru. Ia sempat menolak tawaran di salah satu klub kontestan Liga India.

Pemain yang tetap terlihat fit di usia veteran saat ini harga jualnya sedang-sedang saja.  Menurut situs Transfermarkt kisaran kontraknya 1 juta euro atau sekitar Rp 13 miliar.

5. Marouane Chamakh

Striker asal Maroko, Marouane Chamakh, mencuat ke permukaan saat digaet Arsene Wenger ke Arsenal pada musim 2010-2011.

Sayang di The Gunners karier Chamakh tak berkembang. Ia jarang dapat kesempatan tampil. Selama tiga musim di Arsenal ia hanya 40 kali menjajal lapangan dengan koleksi delapan gol saja.

Karena alasan jam terbang bermain striker kelahiran 10 Januari 1984 itu kemudian hengkang ke Crystal Palace. Namun, di klub tersebut ia mandul gol dan kemudian didepak pada musim 2016.

Ia terakhir tercatat menjadi pemain klub asal Wales, Cardiff City. Namun, di sana ia juga jadi penghias cadangan.

Saat ini ia tidak memiliki klub. Pemain dengan postur 185 cm tersebut bisa jadi rekrutan cadas klub-klub Indonesia.

Terakhir pemain asal Maroko yang mentas di Indonesia adalah, Redouane Barkaoui, yang sempat jadi pemain idola di Persib. Akan tetapi harga beli Marouane Chamakh masih terhitung mahal. Kontraknya semusim senilai Rp 25 miliar.