AC Milan belum menemukan cara untuk kembali menang selepas angkat koper dari Liga Champions pasca kalah 1-2 melawan Liverpool. Pada pekan 17 Serie A di markas Udinese, Friuli, Minggu (12/12) dini hari WIB Milan bermain imbang 1-1.
Milan arahan Stefano Pioli bahkan susah payah mencetak gol setelah tertinggal 0-1 dari gol Beto di menit 17. Butuh gol dari Zlatan Ibrahimovic di menit 90+2 untuk menyamakan kedudukan. Udinese juga bermain dengan 10 pemain pasca Isaac Success dikartumerah di menit 90+5.
Udinese benar-benar menyulitkan Milan yang hanya melepaskan satu tendangan tepat sasaran dari 12 percobaan, meski punya 66 persen penguasaan bola. Saat ini Milan masih di urutan satu klasemen dengan 39 poin, disusul Inter Milan (37 poin) dan Napoli (36 poin), dan Atalanta (34 poin) yang baru bermain 16 kali.
“Kami berjuang untuk memainkan gaya sepak bola kami dan tidak memiliki ketajaman untuk membuat keputusan yang akan menghancurkan pertahanan yang terorganisir dengan baik,” kata Pioli kepada Sky Sport Italia.
“Ketika Anda kebobolan, itu juga membuatnya semakin rumit melawan tim yang melakukan serangan balik dengan sangat baik. Kami tidak menciptakan banyak peluang mencetak gol, tetapi kami mencapai sepertiga akhir (pertahanan lawan) berkali-kali dan seharusnya bisa menyamakan kedudukan lebih awal.”
Dari data di Opta sejak November 2021, Milan melakukan errors paling banyak yang berbuah gol di antara lima liga top Eropa (Milan empat kali melakukannya).
“Kami kebobolan gol yang sangat konyol karena kami kehilangan bola, karena kami membuat keputusan yang salah dan bermain terlalu sentral daripada menyebarkannya. Saya tidak tahu apakah itu kurang percaya diri, tapi itu pasti kurang tajam dan kami harus jauh lebih berhati-hati dengan bola di kaki kami,” tambah Pioli.
“Anak-anak saya sangat sadar ketika mereka tidak bermain dengan kemampuan terbaik mereka. Kami tentu perlu melakukan yang lebih baik dan saya yakin kami akan melakukannya, karena ada ambisi di sini, tetapi juga kemampuan untuk memahami kesalahan kami dan memperbaikinya.”
“Saya pikir kami kehilangan sedikit soliditas di pertahanan selama beberapa pertandingan terakhir, kami tidak tajam saat bermain dari pertahanan dan itu membuka ruang. Ini adalah masalah taktis yang perlu kami perbaiki dan saya yakin para pemain akan siap untuk itu.”
Rekor Zlatan Ibrahimovic
Oase di tengah gurun bagi Milan yang gagal meraih poin penuh adalah gol Ibrahimovic. Penyerang asal Swedia berusia 40 tahun jadi pemain ketiga dalam sejarah, setelah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang menorehkan 300 gol di lima liga top Eropa abad ini.
Itu gol ke 300 Ibra dengan akumulasi laga-laganya di Serie A, Ligue 1, Premier League, dan LaLiga. Sejak Januari 2000 hanya Cristiano Ronaldo (483 gol) dan Messi (475 gol) yang mencetak lebih banyak gol dari Ibrahimovic.
Detailnya Ibra mencetak 153 gol di Serie A, 113 gol di Ligue 1, 17 gol di Premier League, dan 16 gol di LaLiga. Itu belum termasuk 53 gol di MLS dan 35 gol di Eredivisie.