oleh

SPESIAL: Persipura, Rekor Baru, Dan Beban Juara

Asa suporter Persipura untuk melihat klub pujaannya meraih mahkota juara ISL 2012-13 tercapai. Lewat perjuangan panjang, klub berjuluk Mutiara Hitam sukses menggapai pucuk klasemen, dan tak terkejar pesaingnya hingga matchday ke-30.

Persipura mampu mewujudkan ambisi, dan cita-cita pendukungnya lewat perjuangan keras. Konsistensi yang ditunjukkan Boaz Solossa dkk menjadi bukti sahih mereka layak mendapatkannya. Persipura juara dengan keunggulan poin yang cukup jauh [17 poin] dari pesaing terdekatnya, Arema Indonesia dan Persib Bandung yang menguntit di posisi kedua dan ketiga.

Tanda-tanda kejayaan Persipura di pentas ISL musim ini sesungguhnya dapat dilihat sejak jauh-jauh hari. Persipura sukses meraih juara paruh musim. Sepanjang sejarah pergelaran ISL, tak ada tim yang mampu merebut gelar dengan menyalip juara paruh musim di posisi akhir klasemen.

Yoo Jae Hoon, sulit dibobol musim ini

Aroma juara kian terasa ketika menginjak pertandingan ke-21, Persipura leading cukup jauh (9 poin) dengan pesaing terdekatnya di klasemen. Dari 21 pertandingan, tim besutan Jacksen F Tiago ini meraih 15 kemenangan, dan 6 kali seri. Nilai 51 yang mereka dapat berselisih sembilan poin dengan Arema dan Sriwijaya FC yang masih mengumpulkan 42 poin.

Laju Persipura untuk merengkuh mahkota juara ISL yang ketiga juga dipermudah dengan petaka yang diraih pesaingnya. Beberapa pesaingnya sesama lima besar, harus saling bantai untuk memperkecil selisih poin yang tertinggal.

Praktis hambatan Persipura tinggal partai melawan Persib yang akan dimainkan 3 September 2013 mendatang. Apa daya sebelum pertandingan di kandang Persipura tersebut, beberapa pesaing Mutiara Hitam menemui jalan terjal. Alhasil mereka dapat mengunci juara ketika kompetisi menyisakan empat pertandingan lagi.

DATA, FAKTA, DAN REKOR PERSIPURA MUSIM INI

Kemenangan 2-0 di kandang Persiwa (31/7) memastikan langkah Persipura menjadi kampiun ISL musim ini. Yang istimewa mereka merengkuh gelar juara tersebut dengan dibubuhi beragam rekor.

Berikut adalah beberapa rekor yang diraih anak asuhan Jacksen F. Tiago tersebut dengan kesuksesan mereka merengkuh mahkota juara ISL :

  1. Sepanjang sejarah ISL (2008-2013), Persipura selalu meraih juara ISL di tahun ganjil (2008/09, 2010/11, 2013)
  2. Persipura meraih juara ISL musim ini setelah menjadi juara paruh musim lalu. Musim ini Persipura meraih juara paruh musim dengan 41 poin. Juara  ISL edisi sebelumnya seperti Persipura (2008/09), Arema (2009/10), Persipura (2010/11), dan Sriwijaya FC (2011/12) juga berpredikat sebagaiCampione d’inverno di musim yang sama.
  3. Sepanjang sejarah ISL, dan Liga Indonesia pada umumnya, tidak ada klub yang mampu meraih juara beruntun. Musim ini Persipura berhasil memperpanjang mitos dan kutukan para juara tersebut dimana juara musim sebelumnya, Sriwijaya FC, gagal mempertahankan mahkotanya tahun ini.
  4. Klub yang memiliki pertahanan terbaik selalu meraih juara ISL. Hingga pekan ke-30 Persipura masih menjadi tim paling sedikit kebobolan diantara 18 kontestan ISL dengan 17 gol, atau rata-rata 0,57 gol di tiap pertandingan. Juara ISL edisi sebelumnya seperti Persipura juara ISL 2008/09 dan 2010/11 hanya dengan kebobolan 25 dan 23 gol, serta Arema ISL 2009/10 dengan 22 gol dan Sriwijaya FC ISL 2011/12 dengan 31 gol.
  5. Ada delapan pemain yang memperkuat Persipura untuk meraih tiga gelar ISL (2008/09, 2010/11, dan 2013) yaitu Boaz, Bio Paulin, Ian Kabes, Ortisan Solossa, Ricardo Salampessy, Yustinus Pae, Gerald Pangkali, Imanuel Wanggai. Mereka menjadi pemain terbanyak yang mengoleksi gelar juara ISL hingga kini.
  6. Boaz dan Imanuel Wanggai memenangkan seluruh gelar yang didapat Persipura di pentas ISL (2008/09, 2010/11, dan 2013) dan Liga Indonesia (2005).
  7. Jacksen F Tiago menjadi pelatih terbanyak yang mengoleksi gelar juara ISL sebanyak tiga kali.
  8. Rekam jejak tahun juara yang didapat Persipura cukup unik dengan menyamai prestasi salah satu klub kompetisi Bola Basket Amerika Serikat (NBA) San Antonio Spurs. Spurs juara NBA di tahun 1999, berselang empat tahun kemudian Tim Duncan dkk memenangkan cincin juara kedua kalinya di tahun 2003. Prestasi tersebut kemudian diulangi di tahun 2005 dan 2007. Pola selisih tahun juara (4-2-2-2) tersebut diikuti Persipura dengan juara Liga Indonesia 2005, ISL 2009, 2011 dan 2013.

Beragam rekor tersebut akan semakin lengkap jika Boaz Salossa di akhir musim ini tampil sebagai top skor kompetisi. Pasalnya setiap Persipura juara ISL di saat yang sama Boaz Salossa tampil sebagai top skor. Pada ISL edisi 2008/09 dan 2010/11 Boaz Salossa tampil sebagai top skor dengan 28 dan 22 gol (di ISL 2009/09 Boaz meraih top skor berbagi dengan Cristian Gonzales setelah sama-sama mencetak 28 gol). Saat ini Boaz masih nangkring didaftar teratas top skorer dengan 24 gol, diikuti Sergio Van Dijk (Persib) dengan 19 gol

BEBAN BERAT MEMPERTAHANKAN JUARA

Sukses Persipura sebagai juara bertahan ISL akan dipertaruhkan musim depan. Beban berat akan menanti tim asal Bumi Cendrawasih ini untuk mempertahankan mahkota juara. Pasalnya para pesaing mereka di ISL musim depan akan berusaha keras agar gelar juara tidak bertahan di Jayapura.

Mereka berhasrat untuk membendung langkah Persipura yang ingin mencetak rekor baru sebagai klub yang berhasil menjuarai liga selama dua musim berurutan. Mereka akan berusaha memperkuat diri untuk menantang hegemoni Mutiara Hitam di liga domestik. Peluang mereka sama besarnya dengan Persipura yang akan memulai kompetisi dengan semangat dan nuansa baru.

Skuat Persipura sudah berkumpul lama, dan saling mengerti satu sama lain

Tantangan yang didapat Persipura akan semakin bertambah jika implementasi liga baru hasil unifikasi ISL dan IPL akan diwujudkan musim depan. Jika mengacu pada skema awal akan ada 22 tim yang akan berkompetisi musim depan. Sungguh beban berat bagi skuat arahan Jacksen F Tiago untuk mempertahankan prestasinya di musim depan.

Pelatih berkebangsaan Brasil tersebut juga harus memperhitungkan keikutsertaan pada kompetisi regional mendatang. Jika melihat status ISL yang sekarang sudah bernaung di bawah PSSI, diprediksi tidak akan ada kesulitan berarti dalam berdiplomasi untuk mengikutsertakan Persipura sebagai salah satu wakil Indonesia di pentas AFC Cup mendatang.

Racikan Jacksen F Tiago bakal diuji di Asia

Prestasi terbaik Persipura dikancah ‘kasta kedua’ kompetisi antar klub terakbar di Asia tersebut adalah delapan besar AFC Cup 2011 lalu. Langkah mereka terhenti ditangan Arbil SC dari Iraq dengan agregat gol 1-3.

Persipura agaknya masih menyimpan hasrat untuk mengulangi kesuksesan mereka diajang tersebut. Tak dapat dipungkiri jika mereka memiliki keinginan lebih untuk melampaui prestasi sebelumnya, dengan melangkah lebih jauh pada perhelatan AFC Cup mendatang.

Meski musim depan masih menyisakan sekitar setengah tahun untuk persiapan tim, manajemen Persipura dapat berancang-ancang untuk menata diri menghadapi musim baru.

Di saat sebagian peserta kompetisi masih galau memikirkan sisa pertandingan, seluruh komponen Mutiara Hitam diliputi perayaan sukacita. Mereka berhak mendapatkan hal tersebut lantaran sukses menjaga konsistensi permainan, dan hasilnya selama musim ini. Selamat Persipura!