Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC) atau Federasi Sepak Bola Italia mengumumkan bahwa pihaknya siap memberlakukan teknologi Video Assistant Referee (VAR) atau teknologi tayangan ulang di kompetisi Serie A mulai September mendatang. Pemberlakuan tinggal menunggu izin dari FIFA.
“Segera setelah FIFA menuntaskan tahap uji coba dan mengesahkan penggunaannya, kami siap, bahkan mulai September pun kami siap,” ujar Direktur Umum FIGC, Michele Uva, seperti dilansir Football Italia.
Ia menambahkan, Italia menjadi yang pertama di dunia yang menguji teknologi ini di bawah bimbingan mantan wasit Roberto Rosetti.
Teknologi tayangan ulang sudah dicoba sejak 2016. Salah satunya, dalam laga persahabatan antara Italia melawan Prancis di Stadion San Nicola di Bari dan pada laga final Piala Dunia Antarklub 2016, antara Real Madrid kontra Kashima Antlers di Stadion Yokohama, 18 Desember 2016.
Rencananya, teknologi video tayangan ulang ini juga akan diaplikasikan dalam perhelatan Piala Dunia 2018.
Sebelum Serie A, Major League Soccer dan Bundesliga telah lebih dahulu memperkenalkan teknologi ini.
Teknologi VAR ini diciptakan untuk membantu wasit dalam mengevaluasi keputusan yang berpotensi kontroversial, seperti memutuskan bola sudah masuk gawang atau belum, menentukan penalti atau tidak, memutuskan pemberian kartu merah, dan kasus kesalahan identitas.
Teknologi ini memungkinkan untuk berkomunikasi dengan wasit melalui sambungan audio.
Ide penerapan teknologi tayangan ulang ini pertama dicetuskan oleh International Football Association Board (IFAB) atau lembaga standardisasi peraturan sepak bola.
Sejak diluncurkan, cukup banyak pihak yang mengeluhkan teknologi ini. Antara lain pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Ia menilai sistem teknologi ini masih butuh perbaikan.
“Meningkatkan sesuatu memang bagus untuk sepakbola. Tapi ini harus lebih jelas untuk semua orang,” katanya, beberapa waktu lalu.