oleh

Rp 57,6 Triliun Harga Jual Chelsea yang Diminta Roman Abramovich

Akibat invasi Rusia ke Ukraina, Roman Abramovich dikabarkan akan menjual Chelsea dengan tiga calon pembeli siap mengakuisisi The Blues.

Pada tahun 2003, Roman Abramovich membeli Chelsea dari tangan Ken Bates seharga 140 juta pounds atau setara 2,6 trilun rupiah pada waktu itu.

Di bawah kendali Roman Abramovich, Chelsea bertransformasi menjadi salah satu klub sukses di Liga Inggris.

Di era Roman Abramovich, Chelsea berhasil merengkuh Liga Inggris (5 gelar), Piala FA (5), Liga Champions (2), Liga Europa (2), dan Piala Dunia Antarklub (1).

Namun, kebersamaan antara Chelsea dan Roman Abramovich dikabarkan akan segera berakhir dalam waktu dekat.

Pasalnya, Roman Abramovich dilaporkan akan menerima tawaran untuk Chelsea dalam beberapa pekan ke depan.

Hal itu tak lepas dari invasi Rusia ke Ukraina yang dilakukan sejak 24 Februari 2022.

Ketegangan yang terjadi di Ukraina membuat kepemilikan Abramovich atas klub menjadi tidak pasti.

Berdasarkan laporan BolaSport.com yang dinukil dari Telegraph, sebanyak tiga pembeli sedang memantau situasi di Stamford Bridge.

Tiga calon pembeli memiliki keyakinan bahwa untuk pertama kalinya, Abramovich akan membuka peluang untuk menjual The Blues.

Dalam laporan tersebut juga dikabarkan bahwa penawaran sedang dipersiapkan dan dapat dilakukan sebelum penutupan awal pekan ini di bulan Maret 2022.

Sebelumnya, Chelsea dikabarkan tidak akan dijual oleh Abramovich.

Akan tetapi, melihat situasi yang diakibatkan oleh invasi Rusia ke Ukraina semakin memanas, membuat Abramovich tidak punya banyak pilihan.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, Abramovich merilis sebuah pernyataan yang menegaskan bahwa ia akan menyerahkan pengelolaan klub kepada Chelsea Foundation.

Meskipun pada kenyataannya tidak banyak yang berubah, beberapa melihatnya sebagai cara dari taipan asal Rusia tersebut untuk melindungi dirinya sendiri di tengah seruan agar asetnya tidak dibekukan atau disita.

Selain itu, hubungan masa lalu Abramovich dengan Vladimir Putin telah menimbulkan seruan bagi pemerintah Inggris untuk memberlakukan tindakan tegas terhadapnya.