Sebuah konsorsium yang dipimpin perusahaan investasi China menyatakan minatnya untuk membeli saham Liverpool Football Club. Kabarnya, perusahaan di balik konsorsium yang tergiur kepemilikan saham Liverpool FC adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China.
Mengutip dari BBC, Senin (22/8/2016), BUMN China Everbright dan perusahaan ekuitas privat PCP Capital adalah pihak di balik layar tawaran kepemilikan saham senilai jutaan poundsterling tersebut.
Sumber menyebut, tawaran awal telah diajukan. Akan tetapi, pihak Liverpool FC dan pemiliknya Fenway Sports Group menyatakan mereka belum menerima tawaran apapun.
Fenway Sports Group mengakuisisi Liverpool FC pada tahun 2010 silam seharga 300 juta poundsterling. Penawaran terakhir yang diajukan kepada Liverpool dilaporkan senilai lebih dari 700 juta poundsterling.
“Tidak ada penawaran apapun dan kami tidak sedang menjalani diskusi terkait investasi apapun dengan siapapun,” ucap CEO Ian Ayre.
Dalam beberapa tahun terakhir, para investor dan korporasi China secara diam-diam telah mengakuisisi saham di klub-klub sepakbola Inggris, Spanyol, Perancis, Belanda, dan Republik Ceko.
Selain itu, Presiden Xi Jinping pun nyatanya adalah penggemar berat sepakbola. Pada Desember 2015 lalu, perusahaan induk Manchester City, City Football Grpup menjual 13 persen saham senilai 265 juta poundsterling kepada sebuah konsorsium investor China.
Menurut Football Money League yang dirilis Deloitte, Liverpool adalah klub sepakbola terkaya kesembilan di dunia. Pendapatan Liverpool mencapai 391,8 juta euro atau setara 339 juta poundsterling pada musim tanding 2014-2015.
Pada tahun buku sebelumnya, Liverpool meraup laba sebelum pajak mencapai 60 juta poundsterling. Laba diperoleh dari penjualan pemain Luis Suarez senilai 75 juta poundsterling.