news7up.com – Setiap negara yang berpartisipasi di pentas Euro 2016 mendatang memiliki para pemain kunci yang bisa menentukan sukses atau tidaknya perjalanan mereka di kompetisi yang dilangsungkan di Prancis tersebut.
Musim panas ini, tepatnya dari tanggal 11 Juli hingga 11 Juli, setelah menunaikan tugasnya bersama klubnya masing-masing, ratusan pemain di Eropa akan saling berkompetisi lagi untuk membela negaranya di ajang Euro. Kompetisi ini termasuk salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia karena ada banyak pemain bintang yang akan berlaga di dalamnya.
Sebanyak 24 negara akan bertarung untuk jadi yang nomor satu, untuk jadi yang terbaik di Eropa saat ini. Dan setiap negara tersebut memiliki pemain-pemain kunci yang nantinya bisa menentukan sukses atau tidaknya timnya itu di ajang kali ini.
Lalu, siapa sajakah para pemain tersebut? Simak daftarnya berikut ini.
1. Grup A
Albania – Sokol Cikalleshi
Tim Albania bermain dengan mengandalkan pertahanan yang sangat solid dan menerapkan sistem pressing yang ketat. Mereka melakukan pressing mulai dari lini depan yang bertujuan untuk memaksa lawan membuat kesalahan.
Sistem ini membutuhkan pemain di lini depan yang mau bekerja keras. Kelebihan inilah yang dimiliki oleh Sokol Cikalleshi.
Prancis – Paul Pogba
Meski masih muda, Pogba kian hari kian memiliki pengaruh yang besar terhadap tim yang dibelanya, baik itu Juventus maupun timnas Prancis. Bisa dibilang ialah motor serangan kedua tim tersebut.
Berbekal teknik, visi, dan kekuatannya, ia tak hanya solid bertahan namun juga piawai dalam menciptakan peluang, assist maupun gol. Pogba sendiri akan makin leluasa menggila di lini tengah karena didampingi dua gelandang pekerja keras lainnya, Ngolo Kante dan Blaise Matuidi.
Rumania – Vlad Chiriches
Rumania mengandalkan kolektivitas timnya dan semua pemain wajib bekerja keras. Dari situlah, mereka memiliki pertahanan yang sangat bagus. Bahkan, lini belakang mereka tercatat menjadi lini pertahanan paling tangguh dari semua tim yang berlaga di babak kualifikasi kemarin. Dari 10 laga mereka cuma kebobolan dua gol.
Solidnya barisan pertahanan itu tak lepas dari sosok Vlad Chiriches. Ia adalah salah satu pemimpin tim tersebut di ruang ganti. Ia juga merupakan salah satu dari dua pemain yang selalu bermain di semua laga di babak kualifikasi.
Swiss – Granit Xhaka
Xhaka adalah salah satu pemain terbaik di Eropa saat ini. Tak hanya handal dalam bertahan, Ia juga sangat jago memberikan umpan, baik pendek maupun panjang.
Perannya sangat vital bagi timnya. Selain memulai serangan, terutama dalam merancang serangan balik, ia juga harus memberikan perlindungan pada lini pertahanan. Apalagi, dua bek tengah Swiss, Johan Djourou dan Fabian Schar, bisa dibilang cukup lambat dalam urusan berlari.
2. Grup B
Inggris – Wayne Rooney
Rooney adalah pemimpin di skuat Inggris ini. Sebab ia termasuk salah satu yang paling senior di tim tersebut. Kini, ia tak sekedar mencari gol, namun juga harus membantu timnya bertahan karena sekarang ia main di lini tengah.
Meski penampilannya di level klub menurun, namun di level internasional ia masih cukup bertaji dengan torehan tujuh gol selama babak kualifikasi kemarin. Jika ia bisa tampil harmonis dengan gelandang lainnya plus para striker, ada kemungkinan Inggris bakal melaju jauh di turnamen ini.
Rusia – Sergei Ignashevich
Pemain yang satu ini memang tergolong veteran. Defender ini sudah berusia 36 tahun namun perannya masih vital bagi timnya tersebut.
Bek yang main bagi CSKA Moscow ini membantu Rusia meraih lima clean sheet dari sembilan laga di babak kualifikasi.
Slovakia – Marek Hamsik
Ada dua sosok kunci dalam tim ini. Selain Martin Skrtel, lainnya adalah Hamsik. Gelandang Napoli ini bisa dibilang motor serangan Slovakia. Ia terus berlari seakan tenaganya tak ada habisnya. Ia juga bisa menciptakan peluang maupun gol.
Laju Slovakia sangat ditentukan oleh baik buruknya permainan gelandang berusia 28 tahun ini.
Wales – Gareth Bale
Ada nama Aaron Ramsey yang berpengaruh di tim ini selain Gareth Bale. Namun Bale jelas memiliki pengaruh yang lebih besar ketimbang Ramsey. Hal tersebut tak lepas dari statusnya sebagai pemain termahal di dunia, dan juga keunggulan tekniknya plus kehandalannya dalam mencetak gol.
Wales sendiri tak akan lolos kualifikasi tanpa Bale. Pemain Real Madrid itu mencetak tujuh dari 11 gol mereka di babak tersebut. Tanpa pemain kidal ini, jumlah gol timnya akan setara dengan Andorra.
3. Grup C
Jerman – Thomas Muller
Muller adalah salah satu pencetak gol terbaik yang pernah dimiliki oleh Jerman. Di usianya yang masih 26 tahun, ia sudah bermain sebanyak 70 kali bagi negaranya dan mencetak 31 gol.
Di Prancis kali ini, peran Muller bagi Jerman akan sangat diandalkan oleh Joachim Loew. Ia akan diberi tanggung jawab untuk mencetak banyak gol bagi tim tersebut, apalagi sekarang Miroslav Klose sudah pensiun.
Irlandia Utara – Kyle Lafferty
Irlandia Utara cuma sekali kalah di babak kualifikasi. Namun tim mereka tak memiliki sosok striker yang mampu mereka andalkan. Peluang lolos dari grup C pun sepertinya akan berat bagi mereka.
Namun, setidaknya ada nama Kyle Lafferty dalam tim ini yang bisa cukup diandalkan untuk mendobrak pertahanan lawan. Di babak kualifikasi kemarin ia mencetak tujuh gol dari sembilan laga.
Polandia – Robert Lewandowski
Striker yang satu ini merupakan salah satu pemain nomor sembilan terbaik di dunia saat ini. Lihat saja torehan golnya dengan Bayern Munchen. Ia mencetak 30 gol dari 28 laga awal bagi klub dan negaranya di musim ini.
Ia juga menyumbangkan 13 gol bagi negaranya di babak kualifikasi. Jumlah itu menyamai rekor yang sebelumnya dicatat oleh David Healy dari Irlandia Utara.
Ukraina – Andriy Yarmolenko
Tim ini mengandalkan dua pemain untuk mengacaukan pertahanan lawan. Selain Yarmolenko, mereka juga mengandalkan Yevhen Konoplyanka.
Namun Yarmolenko sendiri menjadi ancaman terbesar bagi tim-tim lawan. Dari 55 laga bersama Ukraina ia berhasil mencetak 22 gol. Ia memang main di posisi sayap kanan, namun ia sering merangsek maju sampai ke depan ke dalam kotak penalti dan menjadikan dirinya sebagai target man
4. Grup D
Kroasia – Luka Modric
Pemain ini merupakan gelandang yang enerjik. Pergerakannya susah dibendung. Ia memiliki visi bermain yang brilian dan umpan-umpan yang jempolan dan mampu menciptakan peluang bagi lini depannya.
Ia juga menjadi salah satu motor yang menggerakkan lini tengah Real Madrid. Ketika ia absen performa Los Blancos sedikit terganggu. Hal yang sama juga bisa terjadi bagi Kroasia apabila lawan mematikan pergerakannya.
Republik Ceko – Petr Cech
Cech telah membuktikan sejak lama bahwa ia memiliki peran yang peting bagi klub maupun tim yang dibelanya meski hanya berdiri di bawah mistar gawang saja. Apalagi kini ia menjadi pemain yang paling berpengalaman dan senior dalam tim tersebut selain Tomas Rosicky.
Jika ia bisa tampil tenang di bawah mistar gawangnya, maka rekan-rekannya akan bisa fokus berkonsentrasi dalam menyerang.
Spanyol – Sergio Busquets
Nama gelandang yang satu ini tak banyak dibicarakan oleh banyak orang. Sebab namanya kalah tenar dari pemain seperti Alvaro Morata, Andres Iniesta, hingga Cesc Fabregas.
Namun perannya sangat penting karena ia harus bertugas meng-cover Iniesta ataupun Fabregas atau siapapun yang main denganya di lini tengah. Ia harus bisa menyeimbangkan permainan timnya. Salah satu alasan Barcelona jadi hebat dan nyaman dalam menyerang adalah adanya pemain jangkung ini.
Turki – Arda Turan
Gelandang yang satu ini termasuk salah salah satu pemain paling senior dan disegani di timnasnya. Ia akan memimpin kompatriotnya seperti Hakan Calhanoglu dan Nuri Sahin untuk membentuk lini tengah yang solid.
Turan sendiri merupakan pemain serba bisa dan sangat kreatif. Lihat saja permainannya bersama Atletico Madrid dahulu dan bersama dengan Barcelona sekarang.
5. Grup E
Belgia – Kevin De Bruyne
Eden Hazard mungkin memang pemain penting di skuat Belgia, namun De Bruyne juga memiliki peran yang sangat penting bagi negara tersebut. Ia menjadi bagian penting dari tim-tim yang dibelanya dengan keahliannya memberikan assist dari berbagai posisi dan ia juga tak canggung mencetak gol.
Nantinya, ia bisa menjadi penyuplai assist bagi para predator lini depan Belgia seperti Christian Benteke, Divock Origi, dan bahkan bagi Hazard sekalipun.
Italia – Graziano Pelle
Striker yang satu ini memang tampil tak terlalu bagus bersama Southampton di Premier League. Namun Conte tetap memercayainya untuk bermain dalam tujuh laga yang dilakoni Italia di babak kualifikasi. Dari tujuh penampilan ia berhasil mempersembahkan tiga gol.
Italia sendiri saat ini memang tak memiliki striker kelas dunia dan itu akan jadi kelemahan skuat tersebut. Jadi Pelle akan menanggung tanggung jawab besar nantinya. Selain mencetak gol, ia juga harus bisa membuka ruang bagi pemain lain macam Eder, Stephan El Shaarawy, Lorenzo Insigne maupun Ciro Immobile.
Republik Irlandia – Jon Walters
Bukan Robbie Keane yang akan jadi kunci bagi tim ini kali ini. Sebab ia sudah berusia 35 tahun dan ia mungkin tak akan sering tampil sebagai starter. Status itu akan dipegang oleh striker gaek lainnya, yang tiga tahun lebih muda, Walters.
Striker yang satu ini tergolong serba bisa. Semangat bermainnya luar biasa dan ia tak kenal takut. Ia juga jadi pencetak gol penentu bagi kemenangan timnya kala lawan Bosnia. Ia akan jadi simbol permainan pantang menyerah bagi timnya meski berstatus underdog.
Swedia – Zlatan Ibrahimovic
Striker berusia 34 tahun ini adalah pusat dari permainan tiap tim yang dibelanya. Contohnya lihat saja sepak terjangnya di PSG. Laurent Blanc membangun tim dengan Ibrahimovic sebagai pusatnya.
Ia pastinya akan tampil habis-habisan di ajang kali ini karena bisa jadi ini merupakan pentas Euro terakhir dalam karirnya.
6. Grup F
Austria – David Alaba
Pemain yang satu ini merupakan pemain serba bisa dan bisa dibilang satu-satunya pemain berlabel bintang di timnas Austria. Josep Guardiola bahkan pernah berkata: “Alaba adalah Tuhan kami (di Bayern Munchen). Ia telah bermain di hampir 10 posisi berbeda.”
Pujian dari sosok sekelas Guardiola tentu bukan candaan. Maka pantas saja bila pemain berusia 23 tahun ini juga ditunjuk untuk jadi pemimpin dari skuat tersebut. Kemungkinan ia akan dimainkan di lini tengah dan mengatur tempo permainan timnya di Prancis nanti.
Hungaria – Balazs Dzsudzsak
Pemain yang satu ini bisa dianggap sebagai pemain yang skillnya paling jempolan di skuat Hungaria saat ini. Ia banyak membantu timnya dengan akselerasi dan tusukannya dari sayap kiri.
Dzsudzsak sendiri juga dipercaya untuk jadi kapten dalam tim tersebut. Ia juga akan menuntun timnya untuk memanfaatkan keunggulan dari situasi set piece. Dari 14 gol yang dicetak tim tersebut di babak kualifikasi, lima di antaranya dari sepak pojok, satu dari tendangan bebas langsung dan dua dari tendangan bebas yang gagal dihalau sempurna oleh lawan.
Islandia – Gylfi Sigurdsson
Pemain yang paling menonjol di tim ini jelas Sigurdsson. Dengan pengalaman mainnya di Premier League, ia akan jadi panutan bagi rekan-rekannya di tim tersebut.
Gelandang 26 tahun ini sendiri diberi kebebasan berkreasi di skuat Islandia tersebut. Selain menciptakan peluang ia juga diharapkan bisa mencetak gol. Performanya sendiri sejauh ini terbilang bagus. Ia mencetak enam gol di babak kualifikasi kemarin. tiga di antaranya ke gawang Belanda.
Portugal – Cristiano Ronaldo
Sama seperti Zlatan Ibrahimovic, Ronaldo juga merupakan pusat dari permainan tim-tim yang dibelanya. Lihat saja skuat Real Madrid saat ini. Ia menggila dengan puluhan gol yang dicetaknya.
Sayangnya, prestasinya bersama timnas kurang terlalu bagus. Ia akan jadi kekuatan sekaligus kelemahan terbesar bagi timnya. Jika ia dimatikan, serangan Portugal juga akan terhenti.