Gelandang Manchester City Kevin De Bruyne buka suara tentang hubungannya dengan Jose Mourinho. Dia menegaskan tidak pernah membenci mantan manajernya tersebut.
De Bruyne bermain di bawah asuhan Mourinho di Chelsea pada musim 2013-14. Namun, pemain internasional Belgia tersebut hanya tampil tiga kali di Premier League.
De Bruyne kemudian hengkang ke Wolfsburg pada Januari 2014. Mantan pemain Genk itu tampil sangat menawan bersama klub Jerman tersebut
De Bruyne pada akhirnya ditebus Manchester City pada 2015. Kini dia menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di Premier League bersama The Citizens.
Chelsea sebenarnya ingin mempertahankan De Bruyne. Namun, sang pemain punya keinginan kuat untuk meninggalkan klub lantaran minimnya kesempatan bermain di Stamford Bridge.
“Mereka [Chelsea] benar-benar ingin mempertahankan saya dan memberi saya kesempatan, tetapi saya sebenarnya ingin pergi ke Dortmund [tetapi langkah itu tidak terwujud],” kata De Bruyne kepada Het Nieuwsblad.
“Saya memiliki perasaan yang baik tentang itu – dan saya selalu memutuskan dengan perasaan. Saya memang bermain sedikit di Chelsea, tetapi tandang di Swindon di piala … itu benar-benar dramatis.
“Saya tidak bermain selama sebulan dan kemudian Anda harus bermain melawan klub Liga 2 seperti itu. Setelah itu, semuanya berakhir.”
Mourinho dinilai menyia-nyiakan bakat De Bruyne di Chelsea. Meski begitu, De Bruyne mengaku tidak pernah membenci Mourinho.
“Saya tidak pernah menemui Jose Mourinho. Saya berlatih keras. Saya menunjukkan hal itu. Tapi hanya mitos dalam sepakbola bahwa jika Anda berlatih dengan baik, Anda mendapatkan kesempatan,” lanjutnya.
“Itu tidak benar. Saya membiarkannya sedikit menggantung karena saya tidak melihat kesempatan untuk bermain lagi, tetapi kemudian saya belajar untuk berperilaku berbeda kadang-kadang.
“Dan Anda bisa keluar dari situasi seperti itu. Tapi saya tidak melihatnya saat itu. Saya hanya ingin pergi. Dan saya juga tidak membenci Mourinho, saya bukan anak kecil. Saya hanya tidak berhasil saat itu.”