news7up.com – Penanggung jawab turnamen Piala Bhayangkara Komjen Pol. Syafruddin menjanjikan para pemain tim Persatuan Sepak Bola Polri (PS Polri) yang bukan anggota Polri bisa diangkat menjadi polisi.
“Suatu kebanggaan di PS Polri banyak anggota Polri dan calon anggota Polri. Pimpinan sudah menjanjikan (para pemain) akan diterima sebagai anggota Polri,” kata Syafruddin di Mabes Polri, Jakarta, pada Selasa malam (15/3/2016).
Pihaknya juga menjanjikan kepada para pemain asing di tim PS Polri akan diberi keistimewaan seperti pangkat tituler.
Tituler adalah gelar atau pangkat yang diberikan kepada seseorang di luar kalangan TNI/Polri berkaitan dengan tugas yang diembannya. Tituler bersifat sementara dan dapat dicabut setelah berakhirnya masa tugas tersebut.
Syafruddin yang menjabat sebagai Kalemdiklatpol itu mengatakan alasan dijanjikannya perlakuan-perlakuan istimewa itu agar tim dapat solid dan para pemain memiliki semangat yang tinggi untuk bertanding.
“Kami akan cari aturan yang tepat. Mereka tinggal melaksanakan pendidikannya dan pasti lulus. Ini supaya mereka lebih semangat dan solid dalam turnamen ini,” katanya.
Dalam perhelatan Piala Bhayangkara, Tim PS Polri masuk dalam Grup B yang akan berlaga di Bali.
Grup B terdiri atas Bali United, Persipura, PS Polri, Arema Cronus dan Persija. Sementara Grup A yang akan bertanding di Bandung (Jawa Barat) terdiri atas Persib, Pusamania Borneo FC, Mitra Kukar, PS TNI, dan Sriwijaya FC.
Tim PS Polri yang diasuh mantan pelatih Persija Bambang Nurdiansyah itu terdiri dari 15 pemain dari anggota Polri, sembilan orang eks pemain Timnas U19, dan beberapa eks-pemain timnas senior dan pemain asing.
Tiga puluh nama pemain yang akan turun membela tim PS Polri yakni Indra Kahfi selaku kapten tim, Robertino Gabriel, Renzo Omar, Sandy Firmansyah, Gerald Pangkali, Dedi Hartono, Hansamu Yama, I Putu Gede, Zulfandi, Maldini Pali, Paulo Sitanggang, M. Ridho, Ahmad Hari.
Berikutnya, Abdul Majid, Ikhfanul Alam, Erenzimus, I Made Wirahadi, James Koko Lomell, Bio Paulin Piere, Ade Suhendra, Alsan Sanda, Ilham Udin Armaiyn, Muchlis Hadi Ning, M. Fatchu Rochman, M. Hargianto, Alfredo Hidayat, Iswar Fajar, Isnur Tiro, Martinus Rontini, Antoni Agustinus, dan Anggra Bratama.