oleh

Ivan Toney Pede Jadi Ban Serep Harry Kane di Timnas Inggris

Ivan Toney yakin bahwa dia telah mengesankan pelatih timnas Inggris Gareth Southgate dan menempatkan dirinya di posisi terdepan untuk menjadi penyerang andalan The Three Lions setelah Harry Kane untuk Euro 2024.

Pemain berusia 27 tahun telah melakukan debutnya bersama Inggris saat berjumpa Ukraina di Kualifikasi Euro 2024. Toney turun dari bangku cadangan menggantikan Kane pada menit 81 saat mereka menang atas sang lawan dengan skor 2-0.

Nama Toney tengah menjadi perhitungan sebagai penyerang setelah berhasil menceploskan 14 gol pada musim 2021/22 bersama Brentford. Saat ini, ia baru mengemas 17 gol dari 27 penampilan di segala ajang.

Namun, Toney sedang menghadapi urusan meja hijau setelah ia mengalami 250 dugaan pelanggaran peraturan perjudian dari FA. Sang penyerang menghadapi penantian yang cemas untuk mengetahui apakah dia akan terkena larangan bermain dalam jangka waktu yang lama atau tidak.

Selain Toney, nama-nama pemain dari Ollie Watkins, Callum Wilson, Tammy Abraham, dan yang lainnya adalah para pemain yang memiliki persaingan untuk menjadi wakil Kane di skuad timnas Inggris.

Ditanya apakah ia telah melakukan cukup banyak hal untuk memantapkan dirinya sebagai penyerang kedua Inggris, Toney mengatakan: “Saya harap begitu. Saya harap saya terus tampil dan menjaga diri saya tetap berada di dalam dan di sekitar persaingan.”

“Namun ada Harry Kane, salah satu penyerang terbaik di dunia, di depan saya. Dan ada striker-striker lain di sekitar Premier League yang juga bermain dengan baik.”

“Saya hanya harus terus melakukan apa yang saya lakukan dan semoga saja itu sudah cukup,” jelasnya.

Persaingan dalam memperebutkan posisi striker tunggal yang diterapkan oleh pelatih Gareth Southgate dalam skema permainan The Three Lions sudah pasti menjadi milik striker Tottenham.

Dengan status tersebut, Toney hanya bisa menjaga performanya dan membagikan perasaannya setelah mengenakan seragam timnas Inggris.

“Yang bisa saya lakukan adalah terus bekerja keras, dan ketika kesempatan saya datang, ambil dengan dua tangan. Saya telah melakukan hal itu tadi malam. Syukurlah saya mendapatkan caps pertama saya, dan itu sangat berarti, percayalah,” terangnya.

“Rasanya begitu nyata. Saya tidak bisa memikirkan tempat yang lebih baik untuk melakukannya. Bagi saya dan keluarga saya, ini merupakan perjalanan yang panjang, namun akhirnya bisa masuk ke dalam lapangan merupakan sebuah momen yang luar biasa.”

“Tentu saja, saya sangat ingin menyarangkan bola ke dalam gawang dalam balutan seragam [timnas Inggris],” tekadnya.

Toney menandai perjalanan yang luar biasa bagi seorang pemain yang berada di League One bersama Peterborough tiga musim lalu.

Ia menjadi pemain Brentford pertama sejak 1939 yang meraih satu caps dan pemain jebolan akademi Northampton Town pertama yang mewakili Inggris.

“Saya merasa telah [membuat Southgate terkesan]. Saya melatih permainan saya setiap hari. Di lapangan latihan saya bekerja keras. Ketika Anda tidak bermain, Anda harus melakukan itu,” urainya.

“Ini merupakan perjalanan yang sangat panjang dan masif, namun akhirnya bisa mendapatkan caps pertama saya bersama Inggris merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa”.

“Semua orang di Brentford mendukung saya. Saya menerima pesan-pesan sebelum pertandingan. Saya mendapatkan caps tersebut, jadi ini adalah momen spesial untuk diri saya sendiri, semua orang di Brentford, dan semua orang yang terlibat,” pungkasnya.