oleh

Inilah Kandidat Presiden FIFA Berikutnya

www.news7up.com – Kamis akan menjadi hari terakhir bagi mereka yang berniat untuk menjadi presiden FIFA periode berikutnya, menggantikan Sepp Blatter.

Sejauh ini, sudah ada enam kandidat yang sudah memasukkan persyaratan untuk bisa ambil bagian dalam pemilihan presiden FIFA, yang akan dilangsungkan pada 29 Mei mendatang.

Di antaranya adalah presiden FIFA saat ini, Sepp Blatter. Orang nomor satu di FIFA saat ini tersebut akan berhadapan dengan lima rival yang usianya jauh lebih muda. Siapa saja mereka?



Kembali majunya Blatter dalam pemilihan tak bisa dilepaskan dari ambisi besarnya memajukan sepakbola ke level yang baru. Hanya saja selama 17 tahun terakhir memimpin FIFA, berbagai kritik harus diterimanya.

“Tak mungkin membuat semua orang senang. Saya suka dikiritik, selama itu adil. Saya masih belum menuntaskan misi saya. Kami memulai misi ini pada 2011 dan proses reformasi yang dijalankan belum berakhir,” dalihnya.



Dia menjadi orang pertama yang mengajukan diri sebagai pesaing Blatter. Champagne berjanji akan lebih terbuka dalam menjalankan FIFA dengan pendekatan demokrasi.

“Saya memimpikan sepakbola yang berjalan seimbang. Saya tak mengatakan semua ini akan berjalan mudah, tapi saya pikir semua akan berjalan baik karena sepakbola memang tak pernah ada kepastian,” ujarnya.



Pangeran Ali menjadi favorit kedua setelah Blatter untuk posisi teratas di FIFA tersebut. Dia memiliki visi yang bagus dan segar, dengan lebih mengedepankan keuntungan sepakbola ketimbang FIFA.

“FIFA hadir untuk memberikan pelayanan kepada olahraga yang mempersatukan miliaran orang dari segala penjuru dunia, orang yang memiliki latar belakang politik, agama dan hubungan sosial yang berbeda, yang datang bersama untuk menikmati suka cita di dunia olahraga ini,” tandasnya.



David Ginola ambil bagian dalam persaingan karena rasa cintanya pada sepakbola, setidaknya demikian dalam sambutannya beberapa waktu lalu. Dia juga mengusung semangat perbaikan di sistem FIFA, yang menurutnya tengah rusak.

“Saya berdiri di sini karena saya cinta sepakbola. Terlepas apakah Anda berada di lapangan atau di tribun, kita semua tahu sistem FIFA tak berjalan dengan baik. Permainan ini harus diubah,” tegas Ginola.



Michael van Praag mewakili petinggi UEFA untuk ikut ambil bagian dalam persaingan ini, menyusul tidak terlibatnya Michel Platini. Van Praag mengaku terpanggil untuk meruntuhkan dominasi Blatter, yang menurutnya tak berjalan dengan sehat.

“Saya sudah mempertimbangkan mengambil langkah ini sejak lama. Saya harap semua orang di Belanda akan membantu saya memenangi pemilihan ini,” harapnya.



Orang terakhir yang ambil bagian dalam persaingan adalah Luis Figo. Karirnya di sepakbola mungkin lebih didominasi pengalaman bermain, tapi itu tak membuat Figo mundur dari pencalonan.

“Saya peduli pada sepakbola, tapi saya melihat citra FIFA, tidak hanya sekarang, tapi juga sebelumnya bukanlah hal yang bagus.”

“Citra itu yang harus kita ubah terlebih dahulu dan pertama meningkatkan citra FIFA itu sendiri. Sepakbola pantas mendapatkan hal yang lebih baik dari ini,” tegasnya.