Manajer interim Manchester United, Ralf Rangnick, menjelaskan alasan utama kenapa Setan Merah memutuskan untuk merekrut Erik Ten Hag sebagai juru taktik mulai musim depan.
Pada pertengahan pekan ini, MU telah mengonfirmasi bahwa mereka telah menunjuk Erik Ten Hag sebagai manajer anyar. Sosok asal Belanda itu dikontrak selama tiga tahun dengan opsi perpanjangan selama 12 bulan berikutnya.
Keputusan MU menunjuk Ten Hag menuai pro dan kontra. Dari pihak yang tidak setuju, Ten Hag masih minim pengalaman untuk membesut klub sebesar MU.
Sebab, Ten Hag hanya mampu meraih dua trofi Eredivisie bersama Ajax dalam empat musim terakhir. Terlebih, kualitas Eredivisie dinilai sangat berbeda kelasnya dengan Premier League.
Namun, Rangnick yang turut andil dalam penunjukkan Ten Hag sebagai manajer MU yang baru mengakui dirinya memiliki beberapa alasan untuk meyakinkan klub merekrutnya.
“Penting bagi saya untuk mempertimbangkan karakternya yang bagus, hal itu saya dengan sendiri dari semua orang yang pernah bekerja sama dengannya,” kata Rangnick kepada MUTV, Jumat 22 April 2022.
“Dia memiliki karakter yang bagus, komunikastif, dan kerap mengambil keputusan-keputusan penting dengan caranya sendiri. Tentu saja dia akan membutuhkan bantuan dari semua orang yang ada di klub dan saya pikir dia akan mendapatkannya.”
“Semoga saja dia akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk membentuk tim yang baru bersama departemen pemandu bakat dan direksi klub. Tapi, menurut saya, yang paling penting adalah klub bisa mendapatkan pemain terbaik yang bisa mengubah sikap dan energi di sini.”
“Saya pikir kami membutuhkan energi positif untuk tim baru dan juga penting bagi manajer baru untuk mendapatkannya. Maksud saya, kami bisa belajar dari klub yang memiliki nasib serupa seperti MU pada lima atau enam tahun yang lalu.”
“Jadi, apa yang terjadi pada musim ini harus bisa dijadikan sebagai pelajaran. Apa yang terjadi di musim ini paling tidak membuat kami tahu hal mana saja yang harus diperbaiki. Makanya, kenapa tidak Erik Ten Hag meraih kesuksesan seperti di Ajax? Ini bukan tentang kualitas seorang manajer, tapi ini semua tentang bagaiman cara untuk mengubah semua hal yang menyebabkan klub berada di posisi ini,” jelasnya.