oleh

Central Coast Mariners Merasa Wasit Indonesia Curang

Jajaran pelatih Central Coast Mariners mempertanyakan kinerja wasit Oki Dwi Putra yang memimpin laga final Piala Menpora 2013 di Stadion Kanjuruhan, sehingga klub Liga Utama Australia (A-League) itu menelan kekalahan 2-1.

Kubu  Mariners menyatakan tidak puas terhadap sejumlah keputusan wasit. Mariners mengaku diperlakukan tidak sebagaimana mestinya di lapangan. Kondisi ini membuat para pemain tim berkostum kuning itu terlihat emosi sepanjang laga.

Asisten pelatih Mariners Phil Moss mengatakan, kekesalan mereka bukan terletak kepada dua penalti yang didapatkan Arema. Namun jika penalti Arema diberikan atas pelanggaran, maka seharusnya Mariners juga mendapatkan tendangan penalti

“Terima kasih atas sambutannya yang ramah, Malang menjadi tipikal kota di Indonesia dengan keramahan penduduknya, sehingga kami pun bersemangat menyambut laga final ini di sini,” ujar Moss.


Phil Moss menyatakan jika dirinya menyesal telah bermain di laga final jika tahu kualitas wasit yang ada tidak bagus.

“Tapi seandainya saya tahu diperlakukan demikian, kami seharusnya pulang saja empat hari lalu ke Australia, karena memang wasit tidak mempu mengontrol pertandingan dengan baik.”

“Saya tidak tahu standar wasit dalam memimpin pertandingan seperti apa. Kami banyak dilanggar di daerah Arema, tapi wasit tidak mendengarkan pendapat kami, karena dua kali para pemain saya dijatuhkan dengan cara yang sama dengan Arema.”

“Saya merasa kasian kepada para pemain, 12 hari mereka pergi ke Asia meninggalkan anak dan istrinya, kami menyesal ikut final.”

Sementara itu bicara tentang permainan, Moss mengakui jika Arema adalah tim yang sangat ulet, dan susah dikalahkan. Apalagi atmosfer Kanjuruhan yang bising membuat para pemainnya tidak bisa konsentrasi.

“Kami tidak bisa melakukan ritme kencang melawan Arema, mereka adalah tim yang sangat bagus. Kami tidak punya pemain pengganti, wajar jika kami kemudian menurun,” tuturnya.