www.news7up.com – Arema Cronus secara resmi akan mengajukan surat protes kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Itu akibat insiden yang dialami mereka saat bertanding melawan Persipura Jayapura, dalam lanjutan grup K babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (21/10).
Seperti dilansir situs resmi klub, manajemen Arema lewat surat bernomor 013/SEKR-ARM/X/2014 akan mengajukan keberatan dan protesnya terhadap beberapa insiden yang mengganggu jalannya pertandingan.
Insiden yang terjadi sekitar menit ke-83 tersebut dinilai sangat merugikan pihak Arema. Ada empat poin utama yang menjadi keberatan pihak Singo Edan, di antaranya peristiwa pencekikan leher Kurnia Meiga oleh oknum LOC, serta pelemparan botol minuman oleh para penonton yang hadir.
Dalam Surat ini, manajemen Singo Edan juga akan melampirkan beberapa bukti yang bisa menguatkan argumen mereka. Bukti-bukti tersebut di antaranya video rekaman pertandingan dan bukti foto saat insiden berlangsung.
Berikut isi empat poin keberatan yang disampaikan oleh manajemen Arema kepada Komdis PSSI terkait insiden tersebut:
1. Ketidaksigapan Panpel dalam memberikan kenyamanan kepada tim tamu, terbukti terjadi aksi masuknya oknum petugas panpel dan ofisial tim tuan rumah masuk ke dalam lapangan, dan melakukan perilaku buruk dengan sengaja menganiaya, memukul dan mencekik kiper Arema, Kurnia Meiga, perilaku tersebut terekam dalam video siaran langsung yang dilihat ribuan penonton dan pemirsa di televisi. Perilaku itu sangat membahayakan bagi jiwa dan mengancam nyawa pemain dan atlet, sebab terjadi di atas menit 83, di mana pemain yang bersangkutan sangat membutuhkan asupan oksigen yang banyak. Perilaku buruk itu juga memicu dan memprovokasi rasa kebencian.
2. Sikap wasit dan pengawas pertandingan yang tidak mengambil sikap untuk tidak melanjutkan pertandingan, karena kericuhan terjadi di atas menit 80, dan dampak dari berlanjutnya pertandingan tersebut, memicu provokasi bagi penonton tim tuan rumah melakukan perilaku buruk di lapangan yang menyebabkan tertekannya tim tamu. Kondisi ini sangat mencederai sportivitas dan fair-play dalam sepakbola.
3.Menyayangkan sikap panpel yang tidak melakukan edukasi dan sosialisasi kepada penonton agar tidak melakukan tindakan dan perilaku negatif dalam lapangan. Sebab, terbukti telah melakukan pelemparan dengan menggunakan botol dan barang apapun ke bench tim tamu, lapangan, dan pemain tim tamu, padahal pemain dan official tim tamu sudah menunjukkan sikap menjunjung tinggi sportivitas.
4. Mengecam keras sikap Wasit yang tidak tegas dalam mengambil keputusan, khususnya dalam memberikan peringatan kartu kuning semenjak menit awal pertandingan. Akibat ketidaktegasan Wasit, memicu sikap pemain yang menjurus ke perilaku kasar.