www.news7up.com – Bermain tarkam menjadi alternatif favorit para pemain ISL untuk mendapatkan pemasukan di tengah vakumnya kompetisi.
Turnamen antarkampung (tarkam) saat ini menjadi favorit bagi para pesepakbola profesional Indonesia, baik yang memperkuat klub Divisi Utama maupun Indonesia Super League (ISL). Klub-klub mereka pun hanya bisa pasrah lantaran tidak ada pilihan lain karena vakumnya kompetisi.
Namun, ada pula klub yang melarang pemainnya bermain tarkam lantaran takut terkena cedera parah. Terlebih, klub tersebut tetap membayarkan hak para pemain mereka, meski tidak sebanyak ketika kompetisi sedang bergulir. Salah satunya, Sriwijaya FC.
Lantas, berapa bayaran yang diterima para pemain ISL saat mereka ikut serta meramaikan tarkam? Salah satu perantara pemain ISL dengan panpel turnamen tarkam, Amanda Naromanda, mengungkapkan besaran nominal yang bisa diterima pemain ISL saat bermain tarkam.
Menurutnya, untuk pemain lokal berada di kisaran Rp1 juta hingga Rp2,5 juta. Sementara untuk pemain asing yang sudah terkenal berada di kisaran Rp3-5 juta.
“Kalau cedera, mungkin ada biaya tambahan. Tapi, nilainya terserah panitia. Sejauh ini tidak ada yang parah karena sifatnya hanya hiburan dan tidak ada niat untuk mencederai pemain bayaran,” ujar Amanda, seperti dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, pengusaha muda di bidang percetakan ini menegaskan, dirinya tidak mencari keuntungan sebagai perantara. “Sifatnya cuma membantu pemain yang saat ini banyak mengganggur, setelah kompetisi dihentikan. Baru kali ini juga saya menjalani kegiatan seperti ini (penghubung). Itu pun gara-gara kenal mas Ponaryo Astaman,” jelasnya.