oleh

Edinson Cavani Bertekad Membuat Sejarah Bagi Uruguay Di Piala Dunia

Tak diragukan lagi menyebut Edinson Cavani adalah salah satu striker top dunia, dan di musim ini telah menjadi pemecah rekor transfer Paris Saint-Germain di mana jawara Ligue 1 itu mendatangkan pemain 26 tahun ini dengan mahar di kisaran €64 juta dari Napoli.

Transfer tersebut menjadi titik tertinggi dari pencapaian masif yang sudah dibuat Cavani, yang meninggalkan klub Montevideo, Danubio, untuk berseragam Palermo pada 2007.

Sejak momen itu, sang striker, yang tumbuh dewasa di Salto – kota terbesar kedua di Uruguay – melihat kariernya yang terus meningkat dan meningkat.

Dia kemudian memilih untuk merapat ke Napoli dari Palermo dalam rangka membantu tim tersebut membangun kembali reputasi di pentas sepakbola Eropa, sebelum akhirnya menuntaskan perjalanannya pindah ke Paris pada Juli tahun lalu.

Perkembangannya sebagai salah satu talenta terbaik beriringan dengan kebangkitan kembali Uruguay sebagai kekuatan sepakbola dunia di kancah internasional.

Tim asal Amerika Selatan ini memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya pada 1930 sebelum mengulangi prestasi sama dengan mengangkangi tuan rumah Brasil pada 1950.

Uruguay tak disangsikan memiliki bakat untuk menggebrak kembali level internasioal, dan mereka telah menunjukkan segala syarat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Cavani menjadi salah satu fokus utama perhatian ketika Uruguay diantarnya mencapai semi-final di Piala Dunia terakhir dan memenangkan Copa Amerika pada 2011.

Skuat Oscar Tabarez sekali lagi mendemonstrasikan kualitas mereka dengan keluar sebagai peringkat keempat di Piala Konfederasi di Brasil pada Juni tahun lalu, namun mereka kemudian harus berjuang di kualifikasi untuk lolos ke Piala Dunia.

Mereka ‘cuma’ menempati posisi play-off interkontinental karena perbedaan gol saja dengan empat pertandingan tersisa.

Selama periode kualifikasi, Cavani mencetak tiga gol dan dia menyadari betapa berartinya ketika Uruguay mampu mengangkat trofi untuk kali ketiga di Rio de Janeiro tahun depan bagi publik Uruguay.

“Mencapai semi-final di Afrika Selatan menunjukkan standar para pemain yang dimiliki timnas – mampu melakukan pencapaian itu di level turnamen sedemikian rupa,” ujar Cavani.

“Bermain di Brasil akan menjadi kesempatan untuk memperlihatkan apa yang bisa kami raih sebagai sebuah grup. Kami ingin menghadapi Piala Dunia dengan cara yang sama.”

“Apapun yang dikisahkan dari sejarah sepakbola, bermain di Piala Dunia adalah hal terindah bagi seorang pemain Uruguay. Bermain di Brasil memiliki arti penting karena salah satu dari koleksi trofi kami dimenangkan di sana. Kisah itu tidak hanya tentang kami namun ini pun bermakna penting bagi negara kami.”

Tuan rumah Brasil, Argentina dan jawara bertahan Spanyol adalah tim-tim yang disebut favorit menganjung trofi Piala Dunia, namun Cavani tak melihat prediksi ini relevan ketika tabuh genderang turnamen dimulai pada Juni 2014 mendatang.

“Anda tidak bisa mengatakan favorit di tipe turnamen seperti ini, di mana timnas terbaik di penjuru dunia memenuhi syarat untuk bermain di dalamnya,” tambah Cavani.

“Para pemain dan timnas terbaik di dunia akan berada di sana. Saya kira ada banyak sesuatu yang akan menentukan apa yang terjadi di sana dan apa yang terjadi di setiap 90 menit.”

“Inilah hal-hal yang Anda bisa bicarakan, namun saya enggan membahasnya sebelum memasuki saat yang tepat.”