9 Pemain yang Pensiun Dini dari Tim Nasional
news7up.com – Lionel Messi menyebut dirinya tidak bisa melanjutkan lagi kariernya dengan tim nasional Argentina, pada usia 29 tahun. Beberapa pemain di bawah 30 tahun sudah melakukan hal yang sama sebelumnya dulu…
1. Lionel Messi (usia di pertandingan terakhir: 29 tahun)
Messi menciptakan rekor 55 gol dari 113 pertandingan untuk negaranya, namun gagal menciptakan gol dalam empat final yang benar-benar penting. Setelah gagal melesakkan penalti di final Copa America 2016, pemain Barcelona ini memutuskan untuk mengakhiri karier internasionalnya yang seringkali menyakitkan dan hampa gelar selama 11 tahun. Tidak seperti kariernya di klub, kariernya ini berakhir dengan penuh bencana seperti ketika ia memulainya dulu, saat dalam waktu kurang dari satu menit di debut internasionalnya, Messi mendapat kartu merah karena menyikut seorang pemain lawan asal Hungaria. Setelah pertandingan ia ditemukan menangis di kamar ganti. Sebelas tahun kemudian, ia keluar dari MetLife Stadium dengan cara yang sama.
2. Gerd Muller (28 tahun)
Muller, yang dikenal juga dengan Der Bomber, secara luar biasa menciptakan 68 gol dari 62 pertandingan untuk Jerman Barat. Ia membawa mereka meraih dua gelar internasional secara berurutan di tahun 1972 dan 1974, menciptakan gol di final Piala Eropa dan Piala Dunia menghadapi Uni Soviet (dua kali) dan Belanda.
Muller hanya bermain di dua Piala Dunia (1970, 1974) tapi tetap mampu memegang rekor pencetak gol terbanyak (14 gol) selama 32 tahun sampai Ronaldo memecahkannya di tahun 2006 (16 gol). Miroslav Klose melewati keduanya di tahun 2014 (16 gol), setelah juga memecahkan rekor jumlah gol Muller di Jerman sebelum turnamen dimulai (meski membutuhkan 75 pertandingan lebih banyak untuk melakukannya). Karier Internasional Muller berakhir tiba-tiba setelah kesuksesan di tahun ’74 – ternyata, ia tidak senang karena istri para pemain dilarang datang ke pesta perayaan pasca final.
3. Alan Shearer (29 tahun)
Berada di posisi enam dalam daftar pencetak gol terbanyak Inggris tampak tidak adil untuk Shearer. Dengan sang ahli gol dari Geordie ini baru menjalani debut internasionalnya pada usia 22 tahun, banyak yang mengharapkan karier striker the Three Lions ini berjalan lebh lama – dan menciptakan performa luar biasa yang ia lakukan di level klub.
Setelah Inggris gagal lolos ke Piala Dunia 1994, ada banyak tekanan untuk Shearer dan seluruh skuat dua tahun kemudian ketika Inggris menjadi tuan rumah Euro 1996 – lebih parah lagi karena ia belum mampu menciptakan gol sejak menciptakan dua gol ketika menghadapi Amerika Serikat di bulan September 1994.
Pemain yang kemudian pindah ke Newcastle ini menjadi top skorer turnamen dengan lima gol, menambah dua lagi di Perancis 1998, ketika ia menjadi kapten. Meski begitu, setelah beberapa cedera yang cukup parah, ia mengumumkan bahwa Euro selanjutnya adalah yang terakhir untuknya di musim semi tahun 2000. Meski sempat diminta untuk kembali tampil pada tahun 2002 dan 2004, ia berhenti di angka 30 gol dari 63 penampilan untuk negaranya.
4. Paul Scholes (29 tahun)
Scholes tidak pernah terlihat bisa memenuhi potensinya di tim nasional Inggris yang menurutnya dipenuhi pemain yang “sangat egois”. Mantan pemain Manchester United tersebut memiliki beberapa momen manis dengan Inggris, termasuk saat menciptakan gol di debut Piala Dunianya pada tahun 1998, dan menciptakan hattrick pertama Inggris dalam enam tahun di tahun 1999 menghadapi Polandia.
Namun kariernya di timnas Inggris berakhir secara prematur setelah Euro 2004, saat Inggris kalah dari Portugal dalam drama adu penalti. Scholes didorong untuk bermain di sayap kiri untuk mengakomodasi duet Steven Gerrard dan Frank Lampard di tengah, dan ketidakefektifannya di posisi ini membuatnya diganti dalam pertandingan terakhir – sebuah akhir yang sama sekali tidak tepat untuk salah satu pemain terbaik di Inggris.
5. Eric Cantona (28 tahun)
Cantona adalah satu lagi legenda United yang mengakhiri karier internasionalnya secara prematur. Setelah tendangan kung-fu terkenalnya ke seorang fans di pertandingan menghadapi Crystal Palace di tahun 1995, kariernya di timnas Perancis pun berakhir.
Saat masa hukuman delapan bulannya berakhir, Cantone kehilangan posisi sebagai kapten dan digantikan oleh Zinedine Zidane sebagai pemain kunci Les Bleus, dan tidak pernah dipilih lagi.
Meski Perancis gagal lolos ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, Cantona mampu menciptakan 20 gol dari 45 pertandingan untuk tim nasionalnya.
6. Paul Breitner (22 tahun, yah semacam itu)
Breitner adalah salah satu pemain paling kontroversial Jerman. Pada awalnya, ‘Der Afro’ memutuskan untuk pensiun dari sepakbola internasional pada tahun 1975, saat berumur 22 tahun, setelah menciptakan gol yang membawa Jerman Barat juara di final Piala Dunia setahun sebelumnya.
Sebenarnya, alasan utama penganut kepercayaan Mao yang juga menghisap pipa ini adalah ingin memenuhi impiannya bermain di Spanyol untuk Real Madrid, yang berhubungan dengan Jenderal Franco, bersama rekan satu negaranya, Gunter Netzer.
Ia kemudian kembali ke Jerman dan bermain untuk tim nasional sekali lagi, namun keyakinan politiknya membuatnya menolak untuk bermain di Piala Dunia 1978 dengan alasan terorisme dan berbagai kekacauan lain yang ada di Argentina pada saat itu. Tetap saja, ia kembali pada tahun 1981 dan menciptakan gol di final Piala Dunia setahun kemudian –menjadikannya salah satu dari hanya empat orang yang mampu melakukannya di dua final – saat Jerman Barat kalah 1-3 dari Italia
7. Samir Nasri (27 tahun)
Setelah musim yang luar biasa bersama Arsenal, Nasri menjadi pemain terbaik Perancis di tahun 2010, menjadikannya salah satu nama yang seharusnya dibawa di skuat Perancis untuk Piala Dunia. Tapi ia ditinggalkan, dan kemudian terjadi lagi di tahun 2014.
Nasri menuduh rekan-rekannya di tim nasional membicarakan dirinya di belakang, kecurigaan yang membesar hingga keluarga dan sahabat-sahabatnya. Setelah pacar Nasri melabeli Didier Deschamps “s*** mananger” di Twitter, sang bos timnas Perancis ini kabarnya akan mengajukan tuntutan hukum.
Kejadian ini dan berbagai insiden lainnya membuat Nasri menegaskan bahwa “segalanya” di timnas membuatnya tidak bahagia. Setelah tidak dimasukkan dalam skuat Piala Dunia 2014, ia memutuskan untuk benar-benar pensiun dari sepakbola Internasional.
8. Kevin-Prince Boateng (24 tahun)
Boateng adalah pemain termuda yang pensiun dari sepakbola internasional, setelah sebelumnya berpindah dari tim muda Jerman ke Ghana di awal karirnya.
Ia, pada awalnya, pensiun karena masalah kesehatan, namun, setelah dipanggil kembali oleh The Black Starsaa untuk skuat Piala Dunia 2014, menghancurkan kesempatan keduanya setelah dituduh mengeluarkan “komentar verbal yang vulgar” ke pelatih James Appiah. Ia juga tidak pergi dengan baik-baik, dengan melabeli sepakbola Ghana sebagai “amatiran”.
9. Carlos Roa (30 tahun*)
Roa tampak berada di puncak penampilannya saat berhasil melewati seluruh pertandingan kualifikasi Perancis 98 tanpa kebobolan satu gol pun. Argentina kemudian terus melaju dan menendang Inggris di babak 16 besar, di mana Roa menyelamatkan penalti David Batty saat adu penalti.
Setahun kemudian, mantan kiper Mallorca ini memutuskan untuk pensiun dari sepakbola Internasional dan bergabung dengan sebuah perkumpulan religius dengan istrinya, yang khawatir dunia akan segera berakhir (ya… begitulah).
Setelah kekhawatirannya tidak pernah terjadi, ia kembali ke Mallorca untuk memanaskan kursi di bangku cadangan selama dua tahun sebelum mengakhiri karirnya dengan penampilan di Albacete dan Olimpo.