oleh

Nike meluncurkan sepatu khusus Musim Dingin

Nike meluncurkan sepatu yang menyesuaikan dengan kondisi cuaca di musim dingin.

Teknologi kian memudahkan seorang pesepakbola modern dalam mengembangkan kemampuannya di atas lapangan. Ketika Eropa mulai memasuki musim dingin, waktu peredaran matahari mulai berkurang sehingga malam seperti lebih cepat tiba. Belum lagi jika hujan salju turun. Kian sulit saja tantangan seorang pemain untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya.

Namun, kendala itu setidaknya dapat diatasi dengan sepatu keluaran terbaru Nike yang mengedepankan fitur daya penglihatan tinggi atau Hi-Vis Collection dari berbagai seri, mulai dari Hypervenom, Mercurial IX, CTR 360, dan Tiempo IV. Warna-warna cerah dipakai di setiap sepatu unggulan Nike tersebut dengan kombinasi yang kontras, yaitu Electro Purple, Volt, Green Glow, dan Electric Green.

Pemakaian warna cerah diyakini memudahkan para pemain dalam melihat pergerakan rekan setimnya. Apalagi, dalam sepakbola modern, detail sekecil apa pun dapat mendatangkan efek yang luar biasa positif bagi hasil pertandingan.

“Kombinasi warna Metallic Purple dan Total Orange yang kami gunakan di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan dikenakan para pemain di atas lapangan sangat menonjol bagi penonton di stadion maupun pemirsa di rumah,” imbuh wakil presiden Nike Football Footwear, Phil McCartney.

“Jika seorang pemain melirik sekilas warna tersebut dan melihat pergerakan rekannya, itu akan menjadi perbedaan kecil antara melepaskan umpan yang tepat waktu atau tidak memberikan bola. Momen sekejap itu dapat mengubah jalannya pertandingan di level tertinggi.”

Hi-Vis Collection yang dilepas musim dingin ini sudah dirilis Nike di pasaran. Kombinasi warna Electro Purple dan Volt dengan detail warna hitam digunakan sepatu jenis Hypervenom dan Mercurial Vapor IX; sedangkan Tiempo IV dan CTR 360 menggunakan campuran Volt, Green Glow, dan Electric Green dengan detail berwarna hitam.

Visibilitas tinggi ini diharapkan tidak hanya memudahkan rekan-rekan setim di atas lapangan, tetapi juga membuat para pemainnya selalu disorot oleh fans.

“Para pemain kami tidak bermain untuk menjadi biasa-biasa saja, melainkan mereka bermain untuk dikenang,” pungkas McCartney.